Judul : 45 Menit Bersama Veronika
link : 45 Menit Bersama Veronika
45 Menit Bersama Veronika
BERITA LIGA 99 - Ada sekitar 7 kali saya bertemu dengan perempuan punya daya tarik alami ini. Enam pertemuan dengannya pada acara debat kandidat, konser gue 2 dan beberapa tempat acara lain. Enam pertemuan itu sekedar berjabat tangan. Tidak lama paling 20 detik.
Tapi, kemarin pagi Minggu, 9 April 2017, benar-benar spesial. Pasalnya acara senam pagi bersama warga Sunter dan Bara Badja di Gor Sunter dihadiri Bu Vero. Acara dimulai pukul 07.00 WIB. Ribuan warga Sunter ramai ikut senam pagi. Lagu Maumere menemani joged senam pagi yang di pandu Melsa Pardede.
Kami juga membagikan buku kepada warga. Buku Mengapa Aku Membela Ahok diserbu warga saat kami bagikan. Bahkan tidak sampai hitungan jam 2000 buku ludes dibagikan.
Sekitar pukul 09.30 Wib Bu Vero tiba. Senam seketika berhenti. Para ibu yang tahu kedatangan bu Vero langsung menyerbu. Berebut menyalami. Sontak riuh sorakan dan tepuk tangan mengiringi Bu Vero naik ke panggung.
Saya mengucapkan selamat datang kepadanya. Bu Vero datang hanya ditemani seorang perempuan jangkung berambut pendek. Tubuhnya rada tegap meski perempuan. Jangan macem-macem colek Bu Vero jika tidak ingin kena plintiran ala Wong Fei Hung ajudannya. Hihi
Saya menjadi MC memandu acara tatap muka menyapa warga pagi itu. Tentu kesempatan ini tidak saya sia-siakan. Di tangan saya nasib bu Vero pagi itu. Saya bisa minta Bu Vero melucu, atau cerita napa sih bisa jatuh cinta sama
Ahok yang keras kepala itu. Atau bisa saja saya tanya kok wajah lembut murah senyum bu Vero napa gak bisa berpindah sedikitpun ke Ahok ya? Tapi itu tidak saya tanya, gak berani. Hihihi
Saya punya waktu 45 menit memandu acara itu. Itu artinya saya bisa berdiri di samping Bu Vero hampir satu jam. Bayangkan berdiri di sampingnya satu jam tanpa ada Pak Ahok. Ini namanya rezeki anak soleh. Yekannn.
Layaknya MC, tentu saya perkenalkan Bu Vero secara singkat. “Ibu-ibu yang cantik..bapak-bapak yang ganteng dan semua yang berbahagia…Ini Bu Vero yang cantik dan baik hati akan menyapa kita semua…tepuk tangan donkkk “, ucapku sambil melirik Bu Vero yang tersenyum mendapat aplaus meriah warga.
Saya segera memberinya microphone. Bu Vero langsung menyapa warga. Menyapa dengan senyum cemerlang miliknya. Ia bicara program PKK yang dipimpinnya. Pergerakkan timnya yang membantu warga miskin dan terpinggirkan. Cukup panjang Ia bicara. Dua menit Ia bicara saya masih menyimak apa yang diucapkannya. Selebihnya saya lupa. Hanya suara lembut lamat-lamat yang terdengar masuk ke telingaku.
Aku lebih tertarik mengamatinya. Gerakkan ekspresinya saat berbicara. Dari dekat sekali aku melihat penampilannya yang sangat bersahaja. Bahkan untuk ukuran emak-emak biasa yang hendak pergi ke gereja, penampilan Bu Vero terlalu sederhana.
Saya sering melihat penampilan para emak istri pejabat di kota Medan dan Batam bila ibadah gereja maka semua koleksi perhiasan emas miliknya akan di taruh di badannya. Ditungkai kaki akan terlihat bergemerincing gelang emas 24 karat dengan lonceng kecil. Kring..kring…kringg bunyinya saat berjalan.
Di tangan kanan ada gelang 12 rupa. Di tangan kiri jam tangan merk terkenal lengket. Naik ke leher, kalung emas 24 karat plus permata besar terlihat. Naik ke atas lagi ada giwang gede bermata intan menyilaukan mata. Naik ke atas lagi sanggul besar bertusuk konde emas makin melengkapi penampilannya.
Tas tangan bermerk Hermes padu dengan warna yang serupa dengan corak pakaiannya semakin menambah daya tarik emak istri pejabat itu. Jadilah emak ini pusat perhatian. Baju ketat kebaya berleher rendah kadang memperlihatkan lekukkan bodinya yang tidak enak lagi dilihat.
Bu Vero pagi itu terlalu sederhana. Saya sampai berpikir apakah Bu Vero lupa pake cincin? Apakah Bu Vero lupa pake giwang? Apakah Bu Vero lupa dandan pake maskara, perona pipi, lipstick? Apa Bu Vero lupa pake parfum? Mengapa hidungku tidak mencium farfum Dolce Gabana atau Luis Vitton seperti emak emak pejabat umumnya? Apakah mungkin karena tertimpa bau badanku karena makan nasi goreng petai semalam ya? Hihihi
Biasanya saat bertemu, Bu Vero selalu pake celana panjang. Kadang bahan kain, kadang jeans. Tapi pagi itu, Ia pake rok hitam selutut padu baju putih tanpa kerah. Kontan imajinasi saya yang mendengar Pak Ahok bilang kaki Bu Vero indah tercolek.
Saya melirik kakinya. Sepatu coklat muda yang ku taksir buatan dalam negeri seharga 500 ribu saja. Tak ada rantai emas melingkar ditungkai kakinya kayak emak emak istri pejabat di Kota Medan dan Batam. Wow..sepasang kaki indah dengan bentuk betis bagus menahan tubuh rampingnya. Ahok benar benar jujur. Ia berkata benar tentang betis indah bu Vero.
Rok hitam kembang selutut yang dipakenya paling dibeli di Mangga Dua seharga 200 ribu rupiah. Naik ke atas, baju putih tanpa kerah yang dipakenya paling dibeli seharga 250 ribu. Dijemarinya tidak kulihat ada cincin. Hanya sebuah jam tangan bulat hitam melingkar di tangan kirinya. Tidak tampak mereknya. Tapi sepertinya banyak terjual di Mangga Dua. Tidak mahal paling 600 ribu rupiah.
Naik ke atas, telinganya steril dari anting. Ini Bu Vero kayak bayi aja. Polos sekali. Saya melirik lehernya. Mencoba melihat apakah ada terjuntai kalung besar emas 24 karat mirip emak emak istri pejabat ? Saya tidak melihatnya.
Uppsss tunggu dulu!! Ada kalung melingkar dilehernya. Tapi hanya kalung kecil berantai emas 22 karat . Hampir tidak terlihat olehku. Tertutupi oleh baju berleher tinggi tanpa kerah itu. Total jenderal yang melekat di tubuh Bu Vero tidak sampai satu juta lima ratus lima puluh ribu rupiah. Plus kalung kecil 8 gram senilai 6 juta. Luar biasa sederhana bukan?
Terbayang dengan istri pejabat di kotaku dulu yang mirip manekin. Sekujur tubuhya melingkar emas gede. Berlapis emas. Kayak pameran perhiasan. Dari bawah sampai kepala penuh rantai emas. Hihihi
Bu Vero pagi itu benar-benar membingungkan nalarku. Seorang istri gubernur pengelola 70 trilyun uang APBD hanya melekat baju dan pakaian murah meriah. Tapi tidak murahan ya. Tidak ada riasan glamor wah ala emak emak istri pejabat yang kehilangam orientasi hidup. Bahkan terlalu polos menurutku penampilan Bu Vero.
Namun, bak bayi atau anak-anak yang polos, justru kita melihat kepolosan bayi atau anak-anak menjadi kekuatannya. Kita semakin gemes dan terpesona dengan kepolosan bayi. Kulit lembut, mata bening, senyum sumringah tanpa beban adalah karakter bayi atau anak-anak. Itu sebabnya kita senang dengan anak-anak nan polos.
Kita orang dewasa yang keliru dalam memaknai hidup. Kita menabur bedak tebal agar terlihat cantik. Kita melapis bibir dengan gincu tebal agar terlihat menarik. Kita memakai anting berlian, kalung emas agar berharga. Kita memakai pakaian wah agar terlihat wah kaya raya.
Padahal semua itu palsu. Palsu karena semua yang dipakai itu hasil korupsi suaminya. Tidak akan mungkin si emak istri pejabat itu bisa memiliki intan berlian, tas hermes ratusan juta jika suaminya tidak korup. Bagaimana mungkin bisa seenaknya bisa gonta ganti tas ratusan juta rupiah jika bukan karena hasil korupsi? Berapalah gaji pejabat tinggi. Paling tinggi.80 juta. Sanggup beli tas Hermes seharga ratusan juta, darimana uangnya? Dari Hongkong!! 🙂
Istri menjadi kunci stir kemudi suami. Jika sang istri hedonis maka suami akan semakin serakah dan tamak. Ia akan melahap uang rakyat demi memenuhi selera hedonis istrinya.
Bu Vero mengajar banyak hal pagi itu. Kesederhanaannya menjadi magnet alami yang tidak akan pernah menyusut daya tariknya. Daya tariknya di panggung pagi itu membuat saya kehilangan pendengaran. Saya tidak tahu apa yang Ia ucapkan saat saya berikan
waktu berbicara menyapa warga. Yang saya tahu saya terpesona pada karakter kuat kepribadiannya.
Sebuah buku karya saya, saya berikan buatnya di atas panggung itu. Ia mengepit buku pemberian saya di ketiaknya saat saya beri kesempatan berbicara lagi kepada warga. Senyum sumringahnya saat menerima buku menjadi penutup betapa indahnya pagi itu buat saya. 45 menit berdiri di samping First Ladies DKI Jakarta. Ruarrrrr biasa.
Demikianlah Artikel 45 Menit Bersama Veronika
Sekianlah artikel 45 Menit Bersama Veronika kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel 45 Menit Bersama Veronika dengan alamat link https://temanyuni441.blogspot.com/2017/05/45-menit-bersama-veronika.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar