Judul : Cerita Dewasa Stetoskop Pembawa Nafsu Sex
link : Cerita Dewasa Stetoskop Pembawa Nafsu Sex
Cerita Dewasa Stetoskop Pembawa Nafsu Sex
BERITA LIGA 99 - Ibu susi tante-tante yang mengairahkan
dan hot berniat untuk berobat karena kepalanya sering pusing. Bukanya
mendapatkan obat pusing, malah dia diberi obat sex oleh dokter muda yang
memeriksanya. Ingin Tahu kelanjutanya para pembaca ??? langsung saja
simak cerita dibawah ini !!!
Namaku Susi, usiaku 32 tahun aku
bekerja di kantor perpajakan. Aku memiliki dua anak lelaki yang masih
bersekolah di SD dan SMP. Aku dan suamiku selalu sibuk dengan kesibukan
masing-masing. Suamiku kerja di bank, dengan kesibukan itu kita jarang
berkumpul dengan anak-anak. Waktu habis untuk bekerja.
Anak-anak sudah diurus oleh pembantu,
pagi hari mereka belum bangun kita sudah berangkat kerja. Terkadang
kalau malam hari pulang kerja anak-anak sudah tidur. Jika hari minggu
kadang aku dan suami lembur, pokoknya untuk kumpul berempat ini susah.
Tapi anak-anak sudah terbiasa mereka tau kesibukan orangtuanya.
Pembantuku tinggal di rumah jadi 24
jam selalu ada buat anak-anak. Aku jadi nggak khawatir kalau ninggalin
mereka berdua di rumah. Suamiku orang yang pendiam dan anak-anak
sifatnya sama seperti bapaknya. Beruntung memiliki mereka yang selalu
apa adanya. Aku mengakui jika sifatku berbanding terbalik dengan mereka.
aku cerewet banyak bicara kalau orang bilang aku judes.
Penampilanku yang terlihat rapi dan
kece make up tebal serba cetar membuat aku terlihat lebih ganas. Aku
suka yang serba cetar, perawatan muka setiap bulan. Tidak lupa perawatan
tubuh agar terlihat lebih kinclong. Seminggu sekali ke salon untuk
perawatan rambut, aku selalu terlihat rapi bersih dan harum. Suamiku
makin cinta sama aku karena memang aku merawat diri supaya tetap fresh.
Aku memiliki kelebihan lain yaitu
pandai memuaskan suamiku. Gairah seks ku tinggi suamiku aja nggak bisa
mengimbangi. Kalau lagi horny banget aku bisa bermain dengan suamiku 2
kali. Tapi suamiku sering loyo, aku kasih dia jamu penguat tetap aja
loyo. Payah banget deh suamiku, bagiku itu sangat menyebalkan.
Kalau udah pengen banget tapi suami
tetep nggak peka aku langsung mainin dia. Pas tidur aku buka celananya,
aku kulum penisnya sampai berdiri tegak. Aku mencoba terus membangkitkan
nafsu birahinya. Aku sering banget kulum penisnya dan aku kocok hingga
dia mendesah. Aku coba masukkan penis itu ke dalam memek-ku. Aku bermain
sendiri tanpa perlawanan suamiku, ya begitulah aku memang penggila
seks.
Padahal itu sudah menjadi kebutuhanku
sehari-hari. Tapi mau gimana lagi, nggak bisa berbuat apa-apa. Selingkuh
juga nggak mungkin karena aku bukan tipe orang yang seperti itu. Pada
waktu malam hari aku dan suamiku pulang bareng, di dalam mobil aku
bercanda dengan suamiku,
“ mas nggak kangen ya sama aku, nanti malam yuk mas puasin aku…, ”
“ capek banget Mah rasanya, udah nggak ada gairah sex, lagi lain kali aja yah, ”
“ berhubungan seks itu bisa membangkitkan gairah loh mas, yang capek bisa jadi semangat …, ” ucapku dengan nada manja
Ngobrol lama hingga sampai di rumah,
keputusannya tetap nggak mau ngelayani aku karena capek. Benar-benar
suami yang aneh, jangan-jangan udah nggak normal lagi tuh suamiku. Kita
tidur terpisah, dia di sofa dan aku di tempat tidur. Udah jelas banget
kalau mala mini nggak mau diganggu sekalipun aku istrinya.
Aku tidu pulas dan sedikit konyol
dalam hati. Melihat suamiku di sofa rasanya pengen banget peluk dari
belakang. Keesokan harinya aku dan suamiku berangkat kerja bareng.
Sepanjang perjalanan aku hanya terdiam, suamiku mungkin sedikit mengerti
apa alasanku diam. Aku juga nggak cium tangan suamiku dalam hati kesel
banget rasanya.
Sampai di kantor kepalaku pusing
banget, aku berhenti sejenak di ruang tunggu kantor. Setelah pusing itu
hilang aku berjalan menuju ruanganku. Di dalam ruangan tiba-tiba pusing
datang kembali. Kenapa ya?nggak biasanya pusing gini. Waktu cepat
berlalu, masih aja pusing aku memutuskan untuk ke dokterku. Namanya
dokter Dewi dia yang merawat kesehatan keluargaku.
Aku ke kantin klinik untuk makan siang
biar nggak lemas. Setelah itu aku masuk kembali ke Klinik, udah sampai
nomor antrian 19 sebentar lagi nomor aku dipanggil. Itu nomor terakhir,
karena praktek siang hanya sampai jam 2 saja. Namaku dipanggil oleh
perawat yang mendampingi Dr.Robi,
“ Ibu Susi…., ” suara dokter memanggilku.
Saat itu aku bergegas masuk ke ruang
dr itu. Terlihat dr itu sedang mencuci tangannya, aku duduk dikursi.
Setelah membalikan badannya aku terkejut, ni dokter ganteng banget sih.
Aku dan dokter itu sama-sama bengong dia melihatku aku melihatnya,
“ siang dok…, ”
“ iya siang bu, bisa saya bantu yang keluhan apa yang dirasakan bu… , ”
Namun pandangan dokter it uterus
melihatku, penampilanku yang seksi. Belahan payudara yang terlihat
jelas, rok mini diatas lutut sepatu highells yang tinggi. Grogi banget
dilihatin sama dokter ganteng,
“ gini dok, saya daritadi kok pusing banget ya biasanya nggak kayak gini dok… , ”
“ rutin periksa sama Dr.Dewi ya… ?
semoga nanti cocok sama saya ya bu Susi… , ” dengan nada bicara genit
dokter itu berbicara denganku.
Cara bicara dan pandangan matanya kok
aneh, aku merasa ada getaran-getaran gairah nafsu sex yang sama
denganku. Aku terus mencoba berbicara tentang keluhanku, dokter it
uterus mendengarkan dan memandangi wajahku. Tiba-tiba mukaku memerah,
tersipu malu ketika Dr.Robi mengatakan aku cantik,
“ sebentar ya bu saya bilang ke perawatnya agar menunggu di luar saja atau saya suruh tutup kliniknya… , ” ucap Dr.Robi.
“ loh kok gitu dok???, ”
“ iya bu santai saja biar kita bisa konsultasi dengan puas… , ”
Apa coba maksud Dr.Robi, yaudahlah aku
turutin aja asal aku sembuh. Sesudah itu Dr.Robi duduk di kursinya
kembali. Kita lanjut ngobrol dalam hati ni dokter aneh banget nggak
buruan diperiksa malah aku diaajak ngobrol,
“ dok periksa aja langsung biasanya Dr.Dewi menyuntik aku, biar langsung sembuh… , ”
Aku berbaring di tempat tidur, Dr.Robi
menutup korden untuk menjaga privacy aku. Setelah aku berbaring,
Dr.Robi berjalan mendekatiku. Aku yang terbaring dengan sangat seksi,
membuat Dr.Robi tak henti-hentinya memandangiku. Dr.Robi menggunakan
stetoskop diarahkan ke dadaku. Dia menyentuh dadaku dengan stetoskop
sambil terus memandangi wajahku.
Stetoskop itu digerakkan di dekat
payudaraku, aku terkejut. Bulu tanganku berdiri aku merasa Dr.Robi
membangkitkan gairahku. Terus dia mengarahkan stetoskop ke
bagian-bagian sensitifku. Kancing kemejaku dia buka hingga bra merahku
terlihat jelas,
“ dok… lama banget periksanya…?, ”
“ iya bu, saya memeriksa dada ibu agar ibu terangsang… , ”
“ maksud dokter apa ya?, ” aku masih binggung dengan dokter satu ini mungkin dia horny lihat aku.
“ udah bu… tenang aja nanti setelah aku obati pasti Bu Susi sembuh…, ”
Aku nurut aja apa kata dokter itu, aku
disuruh memejamkan mata. Setelah terpejam dokter itu membuka kancing
bajuku. Aku seperti terhipnotis, karena aku selalu nurut kata Dr.Robi.
bajuku dibuka hingga aku hanya memakai bra saja,
“ tenang ya bu, saya akan memberikan terapi pada ibu…, ”
Kemudian Dr.Robi mengelus kakiku yang
mulus dan putih itu. Tangannya menggerayangi pahaku dia melepas kancing
rok ku. Hingga aku tidak memakai rok hanya memakai celana dalam dan bra
merah. Aku sudah terbawa suasana, aku horny banget dibuatnya. Dr.Robi
menciumi ujung kakiku, sambil tangannya terus mengelus tubuhku.
Saat itu aku horny banget, tubuhku
bergerak manja. Wajahnya berhadapan dengan wajahku, Dr.Robi menciumi
bibirku. Aku hanya pasrah, Dr.Robi naik diatas kasur. Menciumku dengan
penuh gairah. Tampak Dr.Robi melepas pakaiannya dia hanya memakai celana
dala saja. Penisnya yang semakin membesar mengenai memek-ku, keras
banget. Sesekali aku mendesah,
“ ahhhh…ahhhhh…., ” Tangan Dr.Robi mulai turun ke bawah meremas payudaraku yang besar.
“ payudaramu sungguh indah dan besar, aku suk banget…, ” ucap Dr.Robi terlihat sangat horny.
Braku terlepas, bibir Dr.Robi langsung
menyerbu putting susuku. Putingku dimainkan dengan sangat asyik,
mulutnya mengulum putingku lidahnya berputar aku horny banget. Tangan
kanannya meremas-remas susuku, hingga aku lemas tak berdaya,
Terus mendesah Dr.Robi semakin
memainkan dengan keras. Dr.Robi memang pandai membuat aku bergairah,
tangan jemarinya terampil bermain disusuku. Terus dia remas terus dia
jilat putingku, tubuhku menggeliat manja,
“ Dok, Ssssshhh… Oooohhh…., ” desahku semakin menjadi jadi saja.
Penisnya bergesekan dengan memek-ku yang besar ini, dia mencoba menggesek-gesekkan penisnya ke memek-ku,
“ Ssssshhh… ahhhh… dookk… nggak kuat dok… Ahhhhhhh…, ”
Celana dalamku basah Dr.Robi melepas
celana dalamku. Dia melihat memek-ku yang besar dan terlihat kenyal.
Bulu-bulunya sedikit rimbun, tangannya mengelus dari bawah hingga ke
atas. Dielus-elus , tubuhku menggeliat manja terus bergerak karena nggak
kuat menahan nafsuku. Jemarinya menggelitik memek-ku, klitorisku diemut
hingga basah.
Tangannya kembali mencari lubang
kenikmatanku, jarinya dimasukkan ke lubang memek-ku. Lidahnya mendekat
dan menjilat lubang memek-ku hingga ku tak kuasa keluar lagi masturbasi
membasahi bibir Dr.Robi,
“ dokk….terus dokk…nggakkuat dok… lagi dokk…, ”
Aku terus meminta lebih agar terasa
nikmat, Dr.Robi bermain dengan sangat menarik. Gairah seksku yang tinggi
terasa diubun-ubun. Tubuhku bergetar, nafsuku semakin tinggi. Gerakan
tubuhku semakin banyak, kakiku terus gerak. Dr.Robi menciumi bibirku,
dadanya menempel dipayudaraku penisnya menempel di memek-ku.
Rasanya udah nggak sabar pengen banget
dimasukin penis Dr.Robi. Sambil menggesekkan penisnya terus aku
menggeliat tubuhku seperti ulat karena tak tertahankan,
“ ahhhhhhh…dooooookkkk……… enakkk dokkkkk……, ”
Dr.Robi mencoba memasukkan penis itu
ke lubang memek-ku. Memek-ku dibuat licin, hingga batang penis masuk ke
memek-ku. Tekanan yang sangat keras dan nikmat masuk ke lubang
kenikmatanku. Aku benar-benar baru pertama kali ini dibuat sangat
bergairah oleh seorang pria. Maju mundur penisnya terus masuk gerakannya
sangat keras terasa sampai mentok ke rahimku.
Nafsu sudah sampai ubun-ubun rasanya
nggak mau lepas dari penis Dr.Robi. Aku menjepit penis Dr.Robi biar
sama-sama merasakan kenikmatan. Aku terus berusaha menjepit penisnya,
Dr.Robi tampak merasakan kenikmatan. Gerakan maju mundur penis itu di
dalam digoyang-goyangkan. Kedua tangan tetap pada payudaraku
meremas-remas terus.
Keringatku bercucuran karena sangat keras gerakan itu mebuat nafasku ngos-ngosan,
“ ahhhhhh…doookkkk… terusss dookkkk…., ”
Setelah 15 menit bergoyang di lubang memek-ku, keluarlah sperma itu,
“ croooooottttt…ccrrrooooootttt…crrrrooooooootttttt………, ”
Banyak banget spermanya membasahi
tubuhku, kedua payudaraku penuh dengan sperma yang putih kental. Aku
lemas tak berdaya masih terbaring di tempat tidur. Dr.Robi membangunkan
aku, dia menyuruhku untuk membersihkan badan. Aku dan Dr.Robi memakai
pakaian kembali, sudah bersih rapi kembali. Dr.Robi terus memandangiku
kembali, aku tersipu malu.
Aku berpamitan dengan Dr.Robi aku
keluar dari ruangannya. Aku tidak kembali k kantor tetapi aku langsung
pulang karena badan lengket pengen cepet sampai rumah dan mandi. Itulah
pengalaman seksku dengan Dr.Robi , aku berniat untuk periksa dengan
dokter langgananku tetapi ternyata dia cuti, akhirnya aku periksa dengan
Dokter jaga yaitu Dr.Robi. Seneng deh diperiksa oleh dokter muda yang
ganteng dan diberi kepuasan seks.TamaT.
Demikianlah Artikel Cerita Dewasa Stetoskop Pembawa Nafsu Sex
Sekianlah artikel Cerita Dewasa Stetoskop Pembawa Nafsu Sex kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Cerita Dewasa Stetoskop Pembawa Nafsu Sex dengan alamat link https://temanyuni441.blogspot.com/2017/05/cerita-dewasa-stetoskop-pembawa-nafsu.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar