Judul : Hari ini 19 Tahun yang lalu, Kudeta 14 Mei 1998, Ganyang Cina
link : Hari ini 19 Tahun yang lalu, Kudeta 14 Mei 1998, Ganyang Cina
Hari ini 19 Tahun yang lalu, Kudeta 14 Mei 1998, Ganyang Cina
BERITA LIGA 99 - Tahun yang lalu, tepatnya hari Kamis tanggal 14 Mei 1998, kerusuhan anti Cina merebak ke mana-mana di seluruh sudut kota Jakarta. Teriakan massa yang brutal bersahut-sahutan berteriak ganyang Cina menggema di mana-mana. Para perusuh menjarah dan membakar gedung-gedung di Jakarta.
Jakarta saat itu seolah-olah dilanda
angkara murka. Api melahap Jakarta dengan buasnya. Warga keturunan Cina
pun berlarian lintang pukang meninggalkan ibu kota. Jakarta tidak
ubahnya sebuah zona perang dalam film Guardian of the Galaxy.
Massa yang beringas dan berutal meneriakan
yel-yel anti Cina dan melakukan penjarahan. Ratusan korban meninggal
dan ribuan rumah serta toko luluh lantak dibakar. Aksi penjarahan dan
pemerkosaan berlangsung dengan brutal. Reformasi terus bergulir, namun
pemicu kerusuhan yang sebenarnya sampai saat ini masih ngumpet di balik
kandang kuda. Entahlah.
14 Mei 1998 adalah hari yang paling
mengerikan saat itu di jakarta. Beberapa pusat perbelanjaan seperti
Supermarket Hero, Super Indo, Makro, Goro, Ramayana dan Borobudur
dijarah secara membabi-buta dan dibakar massa.
Sejarah mencatat, 500 orang meninggal
dunia akibat kebakaran yang terjadi selama kerusuhan terjadi. Amuk massa
membuat para pemilik toko WNI keturunan Tionghoa ketakutan dan menulisi
rumah dan toko-toko mereka dengan tulisan “Milik pribumi” atau
“Pro-reformasi”.
Kerusuhan saat itu sesungguhnya adalah
kekerasan terhadap WNI keturunan Tionghoa yang di jaman Orde Baru
dijadikan sapi perah dan kambing hitam saat terjadi gejolak sosial dan
kerusuhan terjadi.
Banyak toko milik warga Indonesia
keturunan Tionghoa
dihancurkan massa yang mengamuk kesetanan, ratusan
wanita keturunan Tionghoa diperkosa beramai-ramai didepan orang tua
mereka, dianiaya secara brutal, kemudian dibunuh dengan sadis.
Perkosaan massal dalam Kerusuhan itu
berlangsung secara sporadis di empat penjuru kota Jakarta. Peristiwa
memilukan saat itu adalah lembaran hitam sejarah bangsa ini.
Saat itu Prabowo Subianto adalah
Pangkostrad. Kivlan Zen Kepala Staf Pangkostrad. Sjafrie Sjamsoeddin
Pangdam Jaya. Kasadnya Subagyo HS. Kapolrinya Dibyo Widodo. Kapolda
Metro Jaya dijabat oleh Hamami Nata, dan Menhankam Pangab dijabat oleh
Wiranto.
Pihak yang bertanggung jawab atas
pengamanan ibukota negara saat itu adalah Kapolda dengan Pangdam sebagai
wakilnya. Saat itu Kapolda Metro Jaya dijabat oleh Mayjen Hamami Nata
dan Mayjen Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Pangdam Jaya.
Total pasukan yang diturunkan untuk
pengamanan di Jakarta sebanyak 14.200 pasukan. Para tentara bersenjata
senapan laras dan tank-tank ringan serta personel artileri melakukan
patroli di ibu kota namun tidak berdaya menangani amuk massa dan
kerusuhan yang brutal.
14 Mei 1998 benar-benar menjadi sejarah
kelam bangsa ini. Selain Soeharto sebagai tokoh sentral saat itu, ada
tokoh lain yang memegang peran cukup penting dalam konstelasi politik
saat Mei 1998, yaitu Panglima Kostrad Letjen Prabowo Subianto.
Tahun 1998 adalah akhir karir militernya
Prabowo Subianto. Setelah melalui eskalasi politik yang memanas yang
terjadi saat itu, Prabowo dicopot dari jabatan Pangkostrad dan diparkir
sebagai Komandan Sekolah Komando AD di Bandung. Pada tahun 1999, Prabowo
Subianto resmi dipecat dari militer aktif.
Prabowo Subianto menyangkal terlibat dalam
kerusuhan itu dan pernah berjanji siap diwawancarai Asiaweek, namun
sampai detik ini janji wawancara itu tidak pernah terwujud.
Kita harus senantiasa melawan lupa atas
sejarah kelam bangsa ini. Mereka tega mencabut nyawa saudara-saudari
kita sebangsa dan setanah air, membakar Ibukota Jakarta, suatu kegilaan
yang lebih gila dari Kekaisaran Nero Romawi.
Kejadian yang menimpa saudara-saudari kita
etnis tionghoa pada tahun 1998 yang silam adalah peristiwa kemanusiaan
yang tragis dan memilukan. Mereka memang keturunan Tionghoa, tapi hati
mereka sudah merah putih dan sudah dalam menancapkan akar kebangsaannya
di negeri ini.
Lihatlah sosok seorang Ahok. Sekalipun ia
terlahir sebagai seorang WNI keturunan Tionhhoa, lihatlah sumbangsih dan
dedikasinya terhadap negeri ini. Saya percaya dimana ada penindasan
disitu ada kekuatan. Masa kelwm Mei1998 adalah masa bangsa ini dimurnikan. NKRI harga mati.
Demikianlah Artikel Hari ini 19 Tahun yang lalu, Kudeta 14 Mei 1998, Ganyang Cina
Sekianlah artikel Hari ini 19 Tahun yang lalu, Kudeta 14 Mei 1998, Ganyang Cina kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Hari ini 19 Tahun yang lalu, Kudeta 14 Mei 1998, Ganyang Cina dengan alamat link https://temanyuni441.blogspot.com/2017/05/hari-ini-19-tahun-yang-lalu-kudeta-14.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar