LIGA99

Breaking


Sabtu, 13 Mei 2017

Hari ini 19 Tahun yang lalu, Kudeta 14 Mei 1998, Ganyang Cina

Hari ini 19 Tahun yang lalu, Kudeta 14 Mei 1998, Ganyang Cina - Hallo sahabat BERITA TERKINI, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Hari ini 19 Tahun yang lalu, Kudeta 14 Mei 1998, Ganyang Cina , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel peristiwa, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Hari ini 19 Tahun yang lalu, Kudeta 14 Mei 1998, Ganyang Cina
link : Hari ini 19 Tahun yang lalu, Kudeta 14 Mei 1998, Ganyang Cina

Baca juga


Hari ini 19 Tahun yang lalu, Kudeta 14 Mei 1998, Ganyang Cina



BERITA LIGA 99 - Tahun yang lalu, tepatnya hari Kamis tanggal 14 Mei 1998, kerusuhan anti Cina merebak ke mana-mana di seluruh sudut kota Jakarta. Teriakan massa yang brutal bersahut-sahutan berteriak ganyang Cina menggema di mana-mana. Para perusuh menjarah dan membakar gedung-gedung di Jakarta.
 
Jakarta saat itu seolah-olah dilanda angkara murka. Api melahap Jakarta dengan buasnya. Warga keturunan Cina pun berlarian lintang pukang meninggalkan ibu kota. Jakarta tidak ubahnya sebuah zona perang dalam film Guardian of the Galaxy.

Massa yang beringas dan berutal meneriakan yel-yel anti Cina dan melakukan penjarahan. Ratusan korban meninggal dan ribuan rumah serta toko luluh lantak dibakar. Aksi penjarahan dan pemerkosaan berlangsung dengan brutal. Reformasi terus bergulir, namun pemicu kerusuhan yang sebenarnya sampai saat ini masih ngumpet di balik kandang kuda. Entahlah.

14 Mei 1998 adalah hari yang paling mengerikan saat itu di jakarta. Beberapa pusat perbelanjaan seperti Supermarket Hero, Super Indo, Makro, Goro, Ramayana dan Borobudur dijarah secara membabi-buta dan dibakar massa.

Sejarah mencatat, 500 orang meninggal dunia akibat kebakaran yang terjadi selama kerusuhan terjadi. Amuk massa membuat para pemilik toko WNI keturunan Tionghoa ketakutan dan menulisi rumah dan toko-toko mereka dengan tulisan “Milik pribumi” atau “Pro-reformasi”.

Kerusuhan saat itu sesungguhnya adalah kekerasan terhadap WNI keturunan Tionghoa yang di jaman Orde Baru dijadikan sapi perah dan kambing hitam saat terjadi gejolak sosial dan kerusuhan terjadi.
Banyak toko milik warga Indonesia keturunan Tionghoa 

dihancurkan massa yang mengamuk kesetanan, ratusan wanita keturunan Tionghoa diperkosa beramai-ramai didepan orang tua mereka, dianiaya secara brutal, kemudian dibunuh dengan sadis.
Perkosaan massal dalam Kerusuhan itu berlangsung secara sporadis di empat penjuru kota Jakarta. Peristiwa memilukan saat itu adalah lembaran hitam sejarah bangsa ini.

Saat itu Prabowo Subianto adalah Pangkostrad. Kivlan Zen Kepala Staf Pangkostrad. Sjafrie Sjamsoeddin Pangdam Jaya. Kasadnya Subagyo HS. Kapolrinya Dibyo Widodo. Kapolda Metro Jaya dijabat oleh Hamami Nata, dan Menhankam Pangab dijabat oleh Wiranto.

Pihak yang bertanggung jawab atas pengamanan ibukota negara saat itu adalah Kapolda dengan Pangdam sebagai wakilnya. Saat itu Kapolda Metro Jaya dijabat oleh Mayjen Hamami Nata dan Mayjen Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Pangdam Jaya.

Total pasukan yang diturunkan untuk pengamanan di Jakarta sebanyak 14.200 pasukan. Para tentara bersenjata senapan laras dan tank-tank ringan serta personel artileri melakukan patroli di ibu kota namun tidak berdaya menangani amuk massa dan kerusuhan yang brutal.

14 Mei 1998 benar-benar menjadi sejarah kelam bangsa ini. Selain Soeharto sebagai tokoh sentral saat itu, ada tokoh lain yang memegang peran cukup penting dalam konstelasi politik saat Mei 1998, yaitu Panglima Kostrad Letjen Prabowo Subianto.

Tahun 1998 adalah akhir karir militernya Prabowo Subianto. Setelah melalui eskalasi politik yang memanas yang terjadi saat itu, Prabowo dicopot dari jabatan Pangkostrad dan diparkir sebagai Komandan Sekolah Komando AD di Bandung. Pada tahun 1999, Prabowo Subianto resmi dipecat dari militer aktif.

Prabowo Subianto menyangkal terlibat dalam kerusuhan itu dan pernah berjanji siap diwawancarai Asiaweek, namun sampai detik ini janji wawancara itu tidak pernah terwujud.

Kita harus senantiasa melawan lupa atas sejarah kelam bangsa ini. Mereka tega mencabut nyawa saudara-saudari kita sebangsa dan setanah air, membakar Ibukota Jakarta, suatu kegilaan yang lebih gila dari Kekaisaran Nero Romawi.

Kejadian yang menimpa saudara-saudari kita etnis tionghoa pada tahun 1998 yang silam adalah peristiwa kemanusiaan yang tragis dan memilukan. Mereka memang keturunan Tionghoa, tapi hati mereka sudah merah putih dan sudah dalam menancapkan akar kebangsaannya di negeri ini.

Lihatlah sosok seorang Ahok. Sekalipun ia terlahir sebagai seorang WNI keturunan Tionhhoa, lihatlah sumbangsih dan dedikasinya terhadap negeri ini. Saya percaya dimana ada penindasan disitu ada kekuatan. Masa kelwm Mei1998  adalah masa bangsa ini dimurnikan. NKRI harga mati.




Demikianlah Artikel Hari ini 19 Tahun yang lalu, Kudeta 14 Mei 1998, Ganyang Cina

Sekianlah artikel Hari ini 19 Tahun yang lalu, Kudeta 14 Mei 1998, Ganyang Cina kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Hari ini 19 Tahun yang lalu, Kudeta 14 Mei 1998, Ganyang Cina dengan alamat link https://temanyuni441.blogspot.com/2017/05/hari-ini-19-tahun-yang-lalu-kudeta-14.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar